Site hosted by Angelfire.com: Build your free website today!
Kumpulan Cerita Pendek
Kisah-kisah hidup manusia
 

Cerpen Buat Saya

Cerita Pendek Sunaryono Basuki Ks

Saat kubuka e-mail sore itu di sebuah warnet kecil dekat rumah, ada kiriman dari alamat yang tak kukenal. Apa benar kiriman e-mail itu untukku sendiri atau sebagaimana biasa aku hanyalah salah seorang penerima dari puluhan alamat yang dituju. Ternyata, kiriman itu memang hanya untukku. Tak tertera alamat lain. Dan nama pegirimnya juga tak kukenal. Ada attachment di situ. Ketika kubuka barulah jelas, bahwa e-mail itu berisi sebuah cerita pendek yang unik, sebab judulnya " Cerpen Buat Saya ".

Siapakah saya? Aku? Atau penulisnya sendiri? Terpaksa aku membacanya. Ah, sebaiknya aku membacanya bersama pembaca. Bunyi lampiran itu sebagai berikut:

Cerpen Buat Saya

Oleh Aku

Jangan kaget membaca cerpen yang kutulis khusus untukmu, yang takkan kukirim ke majalah atau koran mana pun, tak juga kupasang di milis cerpen atau apa pun namanya. Cerpen ini mungkin kau sebut surat pribadi saja, atau apa, tetapi, memang tidak memerlukan pembaca selain kamu seorang. Pasti kamu penasaran sebelum membaca cerpen ini, siapakah aku. Apakah memang perlu mengetahui siapa aku, bukankah cerpen ini lebih penting dari siapa aku?

Cerpen akan membawakan sosok pribadi penulisnya, membawa pula gambaran masyarakat di mana penulis itu hidup. Kata orang, sebuah cerpen tak pernah mulai dari vakum. Tidak ada sesuatu pun yang mulai dengan vakum, kecuali ciptaan Tuhan yang memang tidak berasal dari apa-apa. Tuhan hanya menyebutkan, mungkin juga dalam hati: kun fayaku. Maka alam semesta berkembang, sejak milyaran tahun yang lain, dan kalau makhluk hidup mulai ada jutaan tahun lalu, sebenarnya usianya masih sangat muda, dibanding dengan alam semesta.

Di manakah kita dalam tata surya yang disebut bima sakti? The milky way? Bumi kita di mana? Bumi yang kita pijak?

Percuma bicara tentang hal yang sudah jelas, bahwa kita ada di muka bumi, bersama alam, flora dan fauna, dan juga manusia lain, bangunan, mesin-mesin, semuanya yang membuat bumi dan kita semakin tua. Dan makin tua, makin berumur, kita dituntut untuk hidup berpasang-pasangan, seperti pada zaman Nabi Nuh, yang diselamatkan berpasang-pasangan, burung, angsa, semut, gajah. Kenapa, agar, bila banjir sudah lewat, bumi tak kosong, dan dapat segera diisi dengan binatang, manusia, yang sudah bermilyar pasang. Sudah berapa pasang nyamuk sekarang beterbangan sudah berapa juta gajah? Dan aku juga ingin berpasang-pasangan sebagaimana makhluk lain, sebagaimana diperintahkan oleh Tuhan.

Jadi, kenapa kita tak berpasangan? Apa yang kita tunggu? Apakah ini sebuah surat lamaran? Aku tahu kamu sering sentimentil, kesukaanmu lagu-lagu yang melankolis, yang bisa membuatmu berurai air mata. Lalu kamu terkenang lelaki-lekai yang telah meninggalkanmu. Tetapi, kamu tak pernah mengingat lelaki yang tak pernah meninggalkanmu. Aku tahu, Alvin pacarmu yang berdarah muda, mau mencoba kejantanannya denganmu. Alasannya yang tak bisa kamu terima: semua teman-teman perempuannya sudah pernah mencobanya, dan dia ingin mencobanya. Apa benar mereka sudah pernah melakukannya? Apa hanya alasan saja?

Gara-gara alasan itu tak bisa kamu terima, maka kamu menampar wajahnya saat dia mengunci kamar kosnya. Padahal kamu berada di dalam. Memang mengejutkan, tetapi kamu memang sudah bertindak dengan tepat dan cepat. Kalau tidak, mungkin apa yang kamu alami merupakan mimpi buruk yang akan kamu bawa seumur hidup. Mengapa? Sebab kamu belum siap melakukannya, dan Alvin akan melakukannya dengan alasan yang salah.

Kenapa dia tidak melakukannya karena dia cinta padamu, dan kalau kamu juga cinta padanya, pasti kamu akan menyerahkan dirimu dengan rasa cinta. Sakit? Kamu sering bertanya pada dirimu sendiri. Pengalaman pertama memberimu rasa sakit? Siapa yang bercerita begitu? Apa benar timbul rasa sakit? Kamu pasti sudah siap diajak bicara soal hidup berpasang-pasangan. Kalau kamu mencintai pasanganmu, dan melakukan tugas sebagai makhluk yang harus hidup berpasang-pasangan, kamu akan merasa siap dan melakukannya dengan penuh rasa cinta, dan tubuhmu memang sudah siap untuk melakukannya.

Next