Site hosted by Angelfire.com: Build your free website today!
Kumpulan Cerita Pendek
Kisah-kisah hidup manusia
 

"Rumah Non Leni seperti istana." Seru itu hanya berbalas senyum pelan dari bibir perempuan muda itu.
Selama di Jakarta Nek Yam dibawa jalan-jalan ke mana saja yang Nek Yam mau oleh gadis muda itu. Nek Yam sudah pergi ke Monas, ternyata Monas jauh lebih cantik dari yang ia tengok di teve. Juga Nek Yam sudah pergi ke Bundaran HI, banyak sekali mobil di bundaran itu rupanya. Tak lupa Nek Yam menyempatkan untuk berfoto-foto di tempat-tempat yang telah dikunjunginya itu.

Pun telah dibeli aneka barang oleh gadis itu untuk Nek Yam. Beragam baju dan rok yang bagus-bagus dan tentu saja mahal, telah kuasa dimiliki oleh Nek Yam. Bahkan rok yang sedikit di bawah lutut, sudah pernah dicoba oleh tubuh wanita itu. Dan, Nek Yam merasa bahwa dirinya jauh kelihatan awet muda kala memakai rok itu.

Rasa bahagia tak terhingga merayap di hati renta itu. Waktu tiga bulan telah Nek Yam habiskan di Jakarta. Tak terasa sedikit pun. Roda waktu seolah berputar cepat sekali. Banyak pengalaman baru yang sudah didapatkan Nek Yam selama rentang waktu tersebut berada di kota mimpinya itu. Termaktub salah satunya yang paling berkesan buatnya, tatkala dia mendapat perhatian yang luar biasa dari orang banyak begitu tahu kalau dirinya berasal dari Aceh.

Bukan hal yang jarang ketika Nek Yam bersama Non Leni pergi ke supermarket atau ke tempat lainnya, tubuh Nek Yam segera dipeluk oleh ibu-ibu yang tak dikenalnya sama sekali. Sebab mereka tahu kalau Nek Yam berasal dari Serambi Mekkah.

Puas sudah hati Nek Yam. Jakarta , kota angannya bahkan semenjak dari masa daranya dulu, telah berhasil ditaklukkan dalam tempo sekarang. Dan, Nek Yam merasa, puasnya cukup sudah, tiba masa baginya untuk balik kembali ke kampung halamannya. Sebab dari semula, Nek Yam memang tak pernah berminat untuk menatap di kota itu, hanya sekadar mengunjungi saja. Tak lebih dari itu.

Diantar oleh gadis muda yang membawanya dulu, dengan tetap menumpang pesawat terbang kelas paling ekslusif, Nek Yam bertolak ke tanah kelahirannya.

Sumringah betul nenek tua itu manakala kakinya terjejak kembali di tanah Aceh yang masih amburadul itu. Setelah turun dari pesawat, lekas menumpang kenderaan umum, gadis muda itu mengantar Nek Yam ke camp pengungsian yang berlokasi di Darusallam seperti permintaan Nek Yam sendiri. Katanya, ada kerabatnya di sana .

Sesampai di camp pengungsian Darusallam, Nek Yam yang hari itu memakai baju berlengan pendek warna pink, serta dipadu dengan rok pendek bewarna merah menyala, sontak segera menjadi pusat perhatian banyak orang. Penampilannya memang mencolok sekali di antara mereka.
Bisik-bisik menjalar cepat. Banyak yang kenal dengan Nek Yam nyatanya. Lirih-lirih pelan yang mendengungkan nama Nek Yam kerap terdengar, meski tak terlalu gamblang.
Mata kabur Nek Yam menatap sosok tergopoh-gopoh yang teramat di kenalnya menuju ke arahnya.
" Nek Yam, pajan trok? " wanita paruh baya itu tampak bahagia sekali. Namun saat diperhatikan seksama penampilan sosok di depannya, senyum yang sudah terekah lepas, tiba-tiba raib cepat.

" Keujeut meunoe droe neuh? " desak wanita itu lagi, masih heran. Nek Yam terbisu. Tak sepotong huruf pun keluar dari mulutnya.
" Peue yang terjadi dengon droe neuh ?" ulang tanya wanita itu lagi.
Kali ini Nek Yam mengeryitkan kening, simbol bahwa dia tak mengerti apa yang sedang dibicarakan oleh lawan bicaranya. Nek Yam berlagak tak bisa lagi berbahasa Aceh.

" Bajee droe neuh keujeut meunoe? " rasa heran perempuan itu belum terjawab setitik pun. Masih berbalas bisu dari mulut Nek Yam.
" Han jeut lee bahasa Aceh nyeuh? " agak menerka nada itu.
Nek Yam masih tak menjawab juga. Dalam hati saja dia mengangguk dan menjawab lontar tanya si Munah.
Ya, sebab saya sudah ke Jakarta.

Banda Aceh, 21 Juni 2005

1. Tanoh Seuramoe Mekkah: Tanah Serambi Mekkah
2. Keujeut meunoe droe neuh?: mengapa begini anda?
3. Peue yang terjadi dengon droe neuh?: apa yang terjadi dengan anda?
4. Bajee droe neuh keujeut meunoe?: baju anda mengapa begini?
5. Han jeut lee bahasa Aceh nyeuh?: tidak bisa lagi bahasa Aceh ya?

Sebelumnya: Sebab Nek Yam Sudah ke Jakarta 1