Site hosted by Angelfire.com: Build your free website today!
Kumpulan Cerita Pendek
Kisah-kisah hidup manusia
 

Dan meskipun Bong Hai Khin kemudian jatuh bangkrut oleh entah sebab musabab --barangkali karena soi13, lalu meninggal, dendam itu tak juga terpadamkan. Maka sungguh lancang dan celaka, jika ayah berkehendak meminang putrinya! Perempuan yang sama-sama bershio ular, pantangan temurun yang jangan sesekali coba dilanggar.

Bulan Pat Ngiat Pan semakin terang, berkilau keemasan. Fuk Suk kembali menengadah. Aku mengalihkan pandang kepada batang-batang hio yang semakin pendek terbakar dengan jelaga berjuntaian mengotori meja sembahyang, lalu kembali mengangkat wajah.

"Seperti apakah sebenarnya Song Ngo itu, Ayah?" Aku teringat pada pertanyaan polos yang pernah kulontarkan itu. Ayah hanya mengusap-usap kepalaku. "Dewi amat cantik, Jong. Sehingga setiap orang yang melihatnya pasti akan terpesona seumur hidupnya."

"Cantik mana dengan ibu?"
"Ibumu secantik Song Ngo, Jong � ," jawab ayah dengan lemah lalu merangkul bahuku. Aku tidak pernah melupakan wajahnya yang begitu kuyu saat itu di bawah terang cahaya purnama lima belas bulan ke delapan.

Jauh di masa kuliah kemudian aku baru tahu kalau tradisi sembahyang bulan ini berasal dari jzman Dinasti Yuen dan mempunyai makna yang amat dalam bagi bangsa Han sebagai suku mayoritas di Cina daratan. Menurut literature yang pernah kubaca, tradisi ini lahir di tengah kehidupan orang Han yang sangat sengsara di bawah pemerintahan Kerajaan Yuen yang zalim dan sewenang-wenang. Sehingga Jenderal Zhu Yuan Zhang, seorang pejuang bangsa Han, mengajak masyarakat untuk melawan Kerajaan Yuen. Dan pada malam hari perayaan Pat Ngiat Pan yang sengaja diciptakan sebagai kedok, dibagikanlah kue bulan yang bagian dalamnya telah disisipi dengan selebaran yang isinya mengajak masyarakat mengangkat senjata di malam hari untuk menyerang Kerajaan Yuen. Sampai akhirnya Jenderal Zhu Yuan Zhang dan masyarakat Han dapat mendirikan Kerajaan Ming.

Aah � Harum hio meruapkan aroma yang gaib, semakin santer menusuk pernafasan. Membubungkan keliaran alam pikiran. Pikiran kanak-kanak yang naif menisik malam, yang diam-diam masih menjadi sebuah harapan. Harapan dapat melihat Song Ngo dan ibu melayang-layang di atas permukaan bulan dengan sekeranjang kembang � tak mampu kusingkirkan!
Prancak Dukuh-Yogyakarta , Juni 2004

Catatan Kaki

* Pat Ngiat Pan: Perayaan Pertengahan Bulan Delapan, atau dikenal juga dengan Chung Ciu Ciat (Perayaan Pertengahan Musim Gugur) dirayakan pada setiap tanggal 15 bulan 8 Imlek. Disebut pula sebagai Ngiat Sin Ciat (Pesta Dewi Bulan).

1. Song Ngo (dialek Hakka) atau Chang 'ge (dialek Mandarin) adalah dewi bulan dalam mitologi China.
2. Bulan begitu terang, anjing begitu riuh menggonggong
Daun nyiur melambai-lambai, langit memerah rejeki
Daun nyiur melambai-lambai, embun turun dari langit
Kakak berdandan, bidadari pun datang.
3. Bulan delapan Imlek, yang dirayakan sebagai bulan dewa-dewi.
4. Paman (adik ayah), atau dapat digunakan juga untuk menyapa orang yang lebih muda dari ayah.
5. Langit, kata pengganti Tuhan bagi orang Cina.
6. Dukun Cina.
7. Kitab Tiga kehidupan, semacam buku primbon.
8. Keselarasan Jiwa.
9. Bila seorang anak diberikan kepada seorang dewa sebagai anak angkat, maka ia harus menggantikan namanya dengan nama yang mengandung unsur dewa tersebut. Misalnya dalam kasus cerita ini, tokoh Ngiat Ngo yang dipersembahkan kepada dewi bulan, nama depannya memakai kata Ngiat (bulan).
10. Ritual kerasukan dewa.
11. Anak orang kaya.
12. Orang Cina mempercayai setiap jiwa manusia memiliki naluri bawah sadar untuk saling menyakiti bila unsur (entah itu shio atau hongsui) yang menaungi mereka tidak cocok.
13. Sial.

Previous